Polimer untuk pengolahan air limbah
Polimer dalam pengolahan air limbah sungguh menakjubkan. Meskipun kesadaran akan manfaat polimer semakin meningkat. Tetapi banyak industri dan individu tidak menyadari bagaimana polimer dapat membantu memperjelas air limbah mereka, menghemat waktu, uang, dan energi.
Apa itu Polimer Air Limbah?
Dalam proses pengolahan air limbah, polyme digunakan untuk membuat koagulasi padatan tersuspensi dan pembentukan massa padat (floc) besar. Harus diencerkan dengan air dengan konsentrasi 0,5% sebelum aplikasi.
Polyme memisahkan padatan dari cairan melalui proses yang disebut flokulasi. Karena nama prosesnya, Anda akan mendengar polimer spesifik yang larut dalam air yang disebut sebagai koagulan atau flokulan polimer.
Kemampuan polimer untuk menggumpal sangat penting untuk perannya dalam pengolahan air limbah. Mereka dapat bekerja sendiri dan sangat efektif bila dikombinasikan dengan koagulan.
Sebagian besar air proses industri atau air limbah terdiri dari sedimen dan partikel bermuatan negatif. Muatan negatif di sekitar setiap partikel tidak memungkinkan mereka untuk saling berdekatan, menciptakan dispersi koloid. Partikel bermuatan negatif tidak akan menggumpal dan mengapung dalam cairan selama berjam-jam, berminggu-minggu, dan bahkan bertahun-tahun.
Koagulan yang ditambahkan ke air lumpur menginduksi proses koagulasi untuk menetralkan muatan negatif partikel. Setelah dinetralkan, partikel dapat bergabung untuk membentuk partikel yang lebih besar yang disebut micro-flocsatau pin flocs.
Apakah polimer merupakan koagulan atau koagulan?
Polimer (bahan kimia organik rantai panjang, berat molekul tinggi) semakin banyak digunakan. Mereka dapat digunakan sebagai alat bantu koagulasi koagulasi dengan koagulan anorganik umum. polimer anionik (bermuatan negatif) biasanya digunakan dengan koagulan logam.
Mengapa polimer ditambahkan ke lumpur?
Instalasi pengolahan air limbah terutama menggunakan polimer selama pengeringan lumpur untuk membantu mengentalkan padatan biologis kecil menjadi cairan yang lebih besar. Hal itu karena penggunaan senyawa berbahan dasar besi dan aluminium menyebabkan biosolid terfragmentasi dan banyak mengandung air.